CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumat, 08 Januari 2010

Dipendopo ada sekian keheningan dan dalam keheningan ini Tuhan telah menggerakan tanganku untuk menulis ini semua , semua ini adalah hasil dari perenungan dalam gemuruh hati yang lama tersimpan,membeku dalam kepala dan dada , hingga gejolak ini dapat di apresiasikan lewat kata , saya tak mempunyai koma , titik atau kata seru , semua kata hanya sang illahy yang pantas memilikinya..

kebodohanku ini takan ku jadikan sebuah symbol untuk melawan sebuah benturan dalam kultur jiwa yang mencintai yang tidak dengan mengedepankan kepalsuan yang terbiasa menghianati diri sendiri , saya mempunyai prinsip bahwa diam itu penghianatan diri yang akan menjadi penghalang langkah selanjutnya, oleh karana itu saya memberanikan diri menulis kalimat perkalimat apa adanya yang mungkin dapat membuka wacana berpikirmu atau bagi diriku yang haus akan cinta dan bentuk kasih sayang darimu, namun bukan untuk di sembunyikan tapi direalisasikan , alunan kata perkata yang berangkat dari sanuubari dan berusaha jujur dengan diri sendiri pun apa adanya itulah modal utama saya tuk mencintai dan menyayangi dngan tulus pun setia , cukup angka sebilan yang saya raih sebab angka sepuluh Tuhan yang pantas mendapatkannya .


kehidupan disebuah pendopo yang sederhana sekali selalu menampung dimana suka dan duka menjadi warna yang tetap nyata dan selalu memberikan kesejukan dalam merenungi khidupanku selanjutnya ,tak ada kata kata yang sia sia bila kita menyikapi jiwa dengan cinta bukan dengan dusta .akhirnya mari kenali diriku di antara yang dongo dan buta dunia adanya.

0 komentar: